Senin, 05 Mei 2014

Untukmu, Luka



Untukmu, Luka...
Sengaja kuperaskan jeruk nipis dan kusirami cuka. Agar perih yang kau bilang tak seberapa itu... benarbenar berhenti menganga!

Untukmu, Luka...
Maaf... pabila terkadang aku lebih kejam dari biasanya. Tapi bukankah kau sudah mengenal tusukan yang tajamnya mengalahkan parang. Jadi... berhentilah bermanjamanja. Kau harus berani menyabik lukamu sendiri. Agar kelak, pabila yang lain ingin menggorokmu, kau bisa melangkah tak peduli.

Untukmu, Luka...
Maaf... memintamu bertahan lebih lama. Berteman dengan kesakitan. Akrab dengan gores makian. Tapi, matimatian menahanmu menguarkan rintih keluhan. Bukan di sini, setidaknya. Bukankah telah kuberitakan juga... kapan dan dimana kau dapat leluasa mengaduh pun bermanjamanja?

Untukmu, Luka...
Terimakasih bersabar di sampingku sekian lama. Percayalah... bahwa luka dekat sekali dengan tawa. Kita hanya perlu menunggu saja, sembari tetap mengingat sang maha. Percayalah... tak lama lagi kulepas kau pada Bahagia.

[]

#Phie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar