Untukmu,
Luka...
Sengaja kuperaskan jeruk nipis dan kusirami cuka. Agar perih yang kau
bilang tak seberapa itu... benarbenar berhenti menganga!
Untukmu, Luka...
Untukmu, Luka...
Maaf... pabila terkadang aku lebih kejam
dari biasanya. Tapi bukankah kau sudah mengenal tusukan yang tajamnya
mengalahkan parang. Jadi... berhentilah bermanjamanja. Kau harus berani
menyabik lukamu sendiri. Agar kelak, pabila yang lain ingin menggorokmu, kau bisa melangkah tak peduli.
Untukmu, Luka...
Untukmu, Luka...
Maaf... memintamu bertahan lebih
lama. Berteman dengan kesakitan. Akrab dengan gores makian. Tapi, matimatian
menahanmu menguarkan rintih keluhan. Bukan di sini, setidaknya. Bukankah telah
kuberitakan juga... kapan dan dimana kau dapat leluasa mengaduh pun bermanjamanja?
Untukmu, Luka...
Untukmu, Luka...
Terimakasih bersabar di sampingku
sekian lama. Percayalah... bahwa luka dekat sekali dengan tawa. Kita hanya
perlu menunggu saja, sembari tetap mengingat sang maha. Percayalah... tak lama
lagi kulepas kau pada Bahagia.
[]
#Phie
#Phie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar