Rabu, 07 Maret 2012

L.E.D

L.E.D
( LOVE EACH DAY )

Sebut saja saya bodoh atau dungu. Yah! Atau kata-kata sepadan yang yang lainnya karena saya lebih memilih dia dibanding malaikat seperti anda. Saya tahu anda begitu mencintai saya, menerima semua kekurangan saya dengan begitu baik. Menjadi pendengar yang sangat saya butuhkan kehadirannya di saat yang lain mulai jengah mendengar cerita saya. Apa kurangnnya seorang malaikat seperti anda di mata saya yang begitu tak sempurna ini? Tak ada. Bahkan anda terlalu sempurna untuk saya. Anda yang senantiasa berpikir berkali-kali untuk menyalahkan saya atas tingkah bodoh saya, dan di akhir keputusan selalu memutuskan bahwa di dalamnya selalu ada andil anda.
Sebut saja saya tak punya hati, dengan menghianati tulusnya cinta anda yang putih tak bernoda itu. Yah! Saya tak punya hati lagi. Atau mungkin sebenarnya tak pernah punya hati. Siapa yang peduli? Saya sudah tak peduli lagi dengan cemooh-cemooh mereka terhadap saya. Izinkan saya menyimpan alasan yang sebenarnya dalam hati saya sendiri. Tidak untuk anda, untuknya, apalagi untuk mereka yang berceloteh miring terhadap saya.
Tapi saya mohon, berhenti mengikuti kebodohan saya. Anda berhak hidup lebih bahagia tanpa saya. Ahh.. seandainya saja saya bisa mengatakan hal ini pada anda, mungkin akan lebih mudah bagi anda untuk pergi meninggalkan saya dan membuka hati untuk insan yang lain. Tapi, sekali lagi saya bersikap egois terhadap anda. Terhada orang yang saya sakiti tapi tetap saya harapkan kehadirannya di sisi saya.
Heemm… yang saya pilih adalah seorang devil, sama jahatnya seperti saya. Jadi saya tak perlu mengeluh bukan? Itu pantas untuk saya. Harusnya begitu. Lantas mengapa saya sering melalui hari ini dengan tangis di bibir malam? Merasa telah cukup sabar dengan tingkahnya, tapi tak sada perubahan apapun yang saya rasakan.
Sering kali malah saya merasa cinta sang devil semakin berkurang bagi saya, seiring dengan bertambah kesibukannya. Tapi saya masih tetap berharap ada setitik cinta disana untuk saya. Sekali lagi saya egois dengan hendak bercerita ini pada anda, orang yang nyata-nyata saya lukai dengan memilihnya. Dan anda dengan hangatnya akan merangkul saya, menentramkan saya dalam kepak sayap malaikat anda. Lalu yang saya temukan memang hanya cinta anda yang membuat mawar hitam itu bersemikan senyum lagi. Tapi, Anda takkan pernah tahu sisi ini. Saya akan selalu membawa topeng bahagia kemanapun  anda dapat menjangkau saya.
Saya ingin jatuh cinta pada anda lagi. Seperti dulu sebelum saya mengenalnya. Hanya ada kita. Hanya kita.
Tapi tahukah anda, itu tak semudah kata-kata yang saya tuliskan ini, sekalipun saya tahu cinta anda tak pernah tersentuh mawar-mawar lainnya, tapi duri saya sudah cukup melukai anda di kesempatan itu. Sudah cukup. Jadi biarkan saja saya menerima balasan atas apa yang saya pilih ini.
Saya akan tetap bersama sang devil, berharap kebersamaan dengannya bisa sedikit mengubahnya menjadi manusia yang memiliki hati, paling tidak hati yang telah dia titipkan pada saya, kala itu. Dan anda, Anda akan menemukan bidadari hati anda seperti sosok pada lagu yang senantiasa anda nyanyikan untuk saya pada temaram penjemput pagi.
Semoga kelak saya punya kesempatan melunasi kebahagiaan anda yang saya rampas di malam perpisahan kita. L.E.D

Pamekasan, 7 March 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar