Sabtu, 27 Juli 2013

Sepotong Masa Lalu


Ada satu babak dalam potongan masa lalu. Satu episode denganmu yang ingin kuulangi lagi. Masa-masa bersamamu. Manis dan pahit. Aku ingin sampai di babak itu lagi. Berkubang bahkan mati di dalamnya.
Aku ingin mengakhiri kisah itu di sana, saat tawamu lembut menyapa. Saat kesalmu menggebah manja.
Dulu...
Keinginanku sebatas keegoisanku yang tabu. Aku lupa diri. Melupakan bagian terpenting tentang naskah ini. Bahwa kebahagiaan tak hanya tentang aku. Bukan saja tentang inginku. Melainkan tentang kamu dan inginmu jua.
Kamu ingin kita sudahi saja. Menulis babak baru dalam naskah panjangmu. Melukis warna anyar pada kanvas hidupmu. Tanpa aku di dalamnya. Tanpa luka-luka.
Ahh.. Sayang, aku masih ingin episode itu berputar lagi di hadapku. Kan kuperankan dengan baik seperti arahanmu. Semampuku, bila kau ijinkan. Kemarin itu ucapku.
Tapi sayang, hari ini kukatakan aku ingin kembali ke sana. Ke babak itu. Ke episode yang sama. Bukan untuk mengulanginya. Bukan pula untuk berkubang dan mati di dalamnya.
Aku ingin kembali, untuk menyelesaikan. Membebaskanmu dari luka. Membebaskan diriku dari bayang-bayang masa lalu. Aku juga ingin melangkah maju.[]


#Phie


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar